Sabtu, 09 Februari 2008

Komunikasi Dengan Media Massa

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
1. Proses komunikasi massa adalah proses masyarakat menanggapi perspektif sejarah masyarakat itu sendiri. Dalam arti bahwa komunikasi masuk didalam suatu proses sejarah manusia. Orang membangun peradaban atau budaya dalam perspektif sejarah yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu komunikasi penting didalam seluruh proses pembudayaan tadi.
2. Keberpihakan pada proses pengetahuan yang bersifat :
- obyektif, artinya : komunikasi yang benar-benar diterima semua orang secara universal dan itu menjadi kebenaran bersama.
- konstruktif, : pengetahuan yang bisa membangun peradaban artinya ada pembangunan yang mengarah positif yang akhirnya meningkatkan proses pembangunan maju ke depan.
- mengarah pada perubahan sosial : komunikasi selalu membuat sesuatu yang baru. Karena konstruktif adalah membuat yang baru maka disitu ada perubahan sosial.
3. Sifat pelayanan dari komunikasi massa.
Artinya komunikasi massa akan menjadi sesuatu yang baik atau positif apabila menengahi dan mengarahkan tindakan manusia terhadap proses sosial masyarakat. Manusia artinya dia membuat sesuatu sarana yang menyediakan manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain di dalam proses sosialnya. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan publik opini.

Sebelum sampai pada kebebasan berekspresi maka kita harus melihat bahwa kommas itu harus menjadi institusi yang :
- Mapan artinya kalau media selalu digoncang oleh banyak kepentingan maka media tidak bisa melakukan proses komunikasi itu sendiri karena selalu terganggu / ditarik.

- Self refleksi artinya bahwa institusi komunikasi massa / proses didalam komunikasi massa selalu merefleksikan diri sendiri terus menerus maksudnya semakin melihat dirinya apakah hal ini benar / tidak, selalu ada proses uji.

- Otoritatif maksudnya unsur bahwa dalam proses kommas itu sendiri ada sesuatu yang bisa dipegang, sesuatu yang jelas, ada kriteria yang kurang lebih bisa dipegang.

Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa ,baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televise) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan ,yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen. Pesan-pesanya bersifat umum,disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik ). Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.

Ciri-ciri Komunikasi massa :
- Komunikasi massa berlangsung satu arah, Komunikator pada komunikasi massa adalah lembaga, Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, komunikasi massa bersifat heterogen

- Ada empat komponen komunikasi dasar dari komunikasi massa yang harus dipahami secra baik Yaitu mass message, mass media, mass communication and mass audiences.

Fungsi komunikasi massa menurut Joseph R. Dominick :
 Surveilence : Fungsi ini menunjuk pada kemampuan media untuk melakukan pengawasan lingkungan,jenis pengawasan tersebut ada dua yaitu beware surveilence dan instrumental surveilense.
 Interpretasi : bagian yang paling dekat dengan fungsi pengawasan adalah fungsi interpretasi,media hanya memberikan fakta dan data.
 Correlation : Media massa mampu menghubungkan antara elemen dalam masyarakat yang tidak berhubungan sama sekali.


Kembali kepada kebebasan berekspresi, kalau komunikasi massa mengarah pada nilai tertinggi dalam hal ini TV-radio (tehnologi komunikasi yang dapat dikatakan maju) maka perkembangan media tetap mempertahankan aturan baru kalau tetap mau mengatakan kommas adalah sesuatu komunikasi yang tetap baik maka dia akan tetap mendahului aturan-aturan baru / aturan-aturan yang berlandaskan pada aturan moral, keamanan dan management. Hal semacam inilah kalau media massa atau kommas terjadi semacam itu maka media mudah bias. Arti mudah bias adalah media dependen baik tergantung pada pemerintah, peneliti, praktisi. Jadi disini yang ingin dilihat adalah sejauh mana media mandiri, ini menurut Dennis.

Media atau kommas tidak bisa melepaskan begitu saja dengan soal kepentingan, siapa yang memiliki, pengaruh masyarakat yang bagaimana yang akhirnya mewarnai pemberitaan. Ini akhirnya media menjadi rentan artinya kritis dengan bias-bias. Media itu dependen artinya media kalau tidak ada hubungan satu sama lain diantara 3 pelaku tadi maka kommas / media yang dihasilkan itu akan lost control. Contoh : sifat media, liputan 6 ingin mengatakan ini gelas, wujud obyektifnya gelas, tetapi dengan pemberitaan bahwa gelas ini diminum oleh Bp. Harto maka setiap orang yang melihat pemberitaan itu tidak lagi melihat hal itu adalah gelas tetapi gelas yang diminum presiden, belum lagi tafsiran disana yang mengatakan gelas yang diminum presiden itu bertuah, atau di tempat lain mengatakan bahwa gelas itu dipecahkan saja, dll. Contoh diatas adalah hal diluar kontrol pembuat media (praktisi media). Kalau disini tidak ada hubungan dalam hal ini tidak ada pemerintah yang mengatur yang menjaga kepentingan publik dan tidak ada peneliti yang mencoba untuk secara obyektif itu merefleksikan keadaan-keadaan sosial masyarakatnya maka itu akan amburadul / chaos / kacau meskipun didalam media itu sendiri tidak kacau, tetapi ditafsirkan / diinterpretasikan sebagai yang kacau oleh orang lain, maka disana ada konflik yaitu : pentingnya media, adalah seberapa penting media itu dihasilkan, misal media itu mau independen atau dependen :

- Referensi kepentingan didalamnya bagaimana, artinya siapa saja yang mengelilingi media itu , yang menghasilkan media itu dan mempunyai kepentingan apa saja disana.
- Implikasi sosial dari tehnologi. Ternyata tehnologi tidak diperhitungkan didalam kommas padahal tehnologi sangat penting sekali dalam pembuatan media.

Kesimpulan :
1. Studi komunikasi massa adalah usaha eksternal (yang selalu dipengaruhi oleh pihak-pihak eksternal) dan membuka asimilasi baru tetapi hal ini harus diuji.

2. Media adalah sebuah produk atau indikator perkembangan politik jangka panjang dari sebuah masyarakat.

3. Media itu sebagai sumber pengetahuan dan pengertian sebuah sejarah yang sedang berlangsung.

4. Inti masalah adalah pesan dan akibat yang disampaikan oelh media massa.

5. Perhitungan akibat ini dapat dibantu apabila setiap orang dapat mengerti secara imaginatif tentang waktu, budaya dan masyarakat yang dialami.

Label:

2 Komentar:

Blogger Kolor bolong mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

10 Februari 2008 pukul 06.04  
Blogger Kolor bolong mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

10 Februari 2008 pukul 06.09  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda