Rabu, 27 Februari 2008

INTERNET di Era Informasi


Suatu Komunikasi yang efektif mutlak diperlukan dalam Era Informasi sekarang ini..Dalam postingan ini penulis coba mendefinisikan pengertian Internet secara umum dan bagian2nya,,,sebagai berikut:

I.Pengertian Internet
Menurut Webopaedia,internet adalah suatu jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer
II.Fasilitas Dalam Internet
1. Electronic mail (E-Mail)
2. Mailing list
3. Newsgroup
4. World wide web (Web)
5. Telnet (telecommunications networking)
6. File transfer protocol (FTP)
III.Search Engine
Search engine (mesin pencari) merupakan mesin pembantu untuk mencari berbagai macam informasi yang dibutuhkan
IV.Manfaat dan Kekhawatiran Atas Kehadiran Internet
Keberadaan internet bagi penggunanya memberikan beberapa manfaat:
1. Manfaat umum
• Memudahkan penggunanya berkomunikasi secara global
• Cepat dan biaya relatif murah dalam penyampaian informasi dan komunikasi ke berbagai tempat secara bersamaan
• Menambah berbagai macam informasi penting yang tidak di dapatkan di media cetak
• Menambah persaudaraan,persahabatan,teman-teman baru dari hasil penjelajahan di jalur internet
• Menambah wawasan berpikir,berkreasi,dan berinovasi
2. Pelaku Bisnis
• Kehadiran internet dapat dipakai sebagai media promosi atas produk dan jasa yang dihasilkan dengan biaya relatif murah dan daya jangkauan yang luas (global)

• Selain sebagai promosi,bagi kalangan bisnis kehadiran internet juga sebagai media transaksi secara online
• Kehadiran internet juga mempermudah sistem pembayaran transaksi dalam berbelanja online
• Kehadiran internet memberikan peluang tumbuhnya bisnis jasa baru,seperti warung internet
• Kehadiran internet juga memberikan kemudahan bagi pengiriman informasi ke berbagai pihak lebih cepat
• Memberikan kemampuan untuk melakukan konferensi jarak jauh antara perusahaan induk dengan anak perusahaan yang berada di berbagai belahan dunia
Kekhawatiran
1. Menyebarkan berbagai paham,ideology,atau pandangan yang tidak sesuai dengan paham atau ideology yang dianut oleh suatu negara lewat internet
2. Pengguna yang masih bawah umur dapat dengan mudah membuka atau akses ke alamat website yang tidak layak diakses oleh mereka
3. Pengguna yang iseng mengacak-acak website orang atau lembaga lain,yang dapat berakibat fatal seperti rusaknya sistem operasi dan berdampak down
4. Pengguna internet yang sering mendownload informasi dari internet,bukan tidak mungkin juga mentransfer virus yang juga akan berakibat fatal
5. Sistem keamanan dalam bertransaksi secara online maupun penyimpanan data di host computer seringkali masih dapat dibobol oleh para hacker
6. Belum adanya aturan hokum yang jelas dan tegas di Indonesia yang berkaitan dengan berbagai kegiatan bisnis di internet,menjadikan para pengusaha jasa internet masih was-was/khawatir
7. Munculnya website yang berkaitan dengan tindakan-tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain,seperti bagaimana bunuh diri dam merakit bom,tentunya cukup mengkhawatirkan banyak pihak
V.Tantangan Teknologi Internet Di Masa Depan
Teknologi informasi dan komunikasi akan selalu dinamis,bergerak menuju perbaikan-perbaikan yang memberikan kemudahan atau manfaat bagi para penggunanya.yang jelas bahwa di masa depan,peran research dan development dalam dunia internet akan terus melakukan berbagai eksperimen penting bagi peningkatan performance baik hardware maupun software internet

Minggu, 10 Februari 2008

BERBURU FILE DI MIRC


Karena bercakap-cakap lewat internet” sudah sedemikian populernya, maka munculah kosa kata baru dalam bahasa indonesia yang diserap langsung dari bahasa aslinnya. Hampir semua orang mengerti dan menggunakannya. Sampai-sampai ada anak SD diangkot yang berkata sambil “ngambek” kepada ibunya. Mau pulang dulu!. Sudah janjian sama teman mauc hatting sebentar lagi.

IRC (Internet Relay Chat) merupakan salah satu yang tertua dan sepertinya masih yang terpopuler dan terbaik. Terbukti dengan tersedianya berbagai macam IRC Client untuk hampir semua operating system, seperti Homer dan IRCle untuk aple MacOS, dan MiRC, PIRC, dan virc untuk Windos, ataupun ircll untuk UNIXsementara client saing saing-saingannya seperti Yahoo!Chat dan MSN Messengger biasanya hanya tersedia untuk platform Windos saja.

MIRC UNTUK PERTUKARAN FILE

Kunjungi singkat ke WWW.donwnloads.com dengan memasukan kata kunci mIRC atau ke WWW.mirc.com akan menghadiahkan kepada anda file installer – nya . Dengan kapasitas sekitar 1MB (Mega Byet), proses download dan istalasinya tidak akan memakan waktu lebih dari ½ jam dalam kondisi normal. Berikut beberapa persiapan yang kita dilakukan untuk menggunakan mIRC untuk berburu file:

1. Koneksi ke IRC server menggunakan mIRC. Isikan sesuai prosedur standar penggunaan mIRC dilanjutkan dengan memilih server yang terdekat dengan lokasi kita kemudian kita pilih tombol connect to IRC Server
2. Pengaturan DCC. Pilih tab DCC ( Direct client to Client). Aktifkan pilihan [Auto-get] dan [auto accept] agar mIRC tidak selalu menayakan saat kita menerima file dari proses download.
3. Pengaturan folder
 Pada dialog DCC, pada beberapa bagian yang harus diatur, yaitu [option],[folder],[Fserver],dan[server].
 Untuk mengabaiakan file tertentu , tentukan pengaturannya dengan menggunakan [ignore].
 Pilih [ignore all except…] untuk men-download type file tertentu
 Pilih [ignore only…]untuk mengabaikan satu jenis file tertentu.
4 Pengaturan server. Kilk pada tab [server] aktifkan semua option yang ada, kecuali pada bagian Fserver.
Dengan melakakan pengaturan tersebut, banyak sekali jenus file yang bisa didapatkan dari Channel IRC termasuk MP3

Label:

Sabtu, 09 Februari 2008

Komunikasi Dengan Media Massa

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
1. Proses komunikasi massa adalah proses masyarakat menanggapi perspektif sejarah masyarakat itu sendiri. Dalam arti bahwa komunikasi masuk didalam suatu proses sejarah manusia. Orang membangun peradaban atau budaya dalam perspektif sejarah yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu komunikasi penting didalam seluruh proses pembudayaan tadi.
2. Keberpihakan pada proses pengetahuan yang bersifat :
- obyektif, artinya : komunikasi yang benar-benar diterima semua orang secara universal dan itu menjadi kebenaran bersama.
- konstruktif, : pengetahuan yang bisa membangun peradaban artinya ada pembangunan yang mengarah positif yang akhirnya meningkatkan proses pembangunan maju ke depan.
- mengarah pada perubahan sosial : komunikasi selalu membuat sesuatu yang baru. Karena konstruktif adalah membuat yang baru maka disitu ada perubahan sosial.
3. Sifat pelayanan dari komunikasi massa.
Artinya komunikasi massa akan menjadi sesuatu yang baik atau positif apabila menengahi dan mengarahkan tindakan manusia terhadap proses sosial masyarakat. Manusia artinya dia membuat sesuatu sarana yang menyediakan manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain di dalam proses sosialnya. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan publik opini.

Sebelum sampai pada kebebasan berekspresi maka kita harus melihat bahwa kommas itu harus menjadi institusi yang :
- Mapan artinya kalau media selalu digoncang oleh banyak kepentingan maka media tidak bisa melakukan proses komunikasi itu sendiri karena selalu terganggu / ditarik.

- Self refleksi artinya bahwa institusi komunikasi massa / proses didalam komunikasi massa selalu merefleksikan diri sendiri terus menerus maksudnya semakin melihat dirinya apakah hal ini benar / tidak, selalu ada proses uji.

- Otoritatif maksudnya unsur bahwa dalam proses kommas itu sendiri ada sesuatu yang bisa dipegang, sesuatu yang jelas, ada kriteria yang kurang lebih bisa dipegang.

Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa ,baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televise) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan ,yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen. Pesan-pesanya bersifat umum,disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik ). Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.

Ciri-ciri Komunikasi massa :
- Komunikasi massa berlangsung satu arah, Komunikator pada komunikasi massa adalah lembaga, Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, komunikasi massa bersifat heterogen

- Ada empat komponen komunikasi dasar dari komunikasi massa yang harus dipahami secra baik Yaitu mass message, mass media, mass communication and mass audiences.

Fungsi komunikasi massa menurut Joseph R. Dominick :
 Surveilence : Fungsi ini menunjuk pada kemampuan media untuk melakukan pengawasan lingkungan,jenis pengawasan tersebut ada dua yaitu beware surveilence dan instrumental surveilense.
 Interpretasi : bagian yang paling dekat dengan fungsi pengawasan adalah fungsi interpretasi,media hanya memberikan fakta dan data.
 Correlation : Media massa mampu menghubungkan antara elemen dalam masyarakat yang tidak berhubungan sama sekali.


Kembali kepada kebebasan berekspresi, kalau komunikasi massa mengarah pada nilai tertinggi dalam hal ini TV-radio (tehnologi komunikasi yang dapat dikatakan maju) maka perkembangan media tetap mempertahankan aturan baru kalau tetap mau mengatakan kommas adalah sesuatu komunikasi yang tetap baik maka dia akan tetap mendahului aturan-aturan baru / aturan-aturan yang berlandaskan pada aturan moral, keamanan dan management. Hal semacam inilah kalau media massa atau kommas terjadi semacam itu maka media mudah bias. Arti mudah bias adalah media dependen baik tergantung pada pemerintah, peneliti, praktisi. Jadi disini yang ingin dilihat adalah sejauh mana media mandiri, ini menurut Dennis.

Media atau kommas tidak bisa melepaskan begitu saja dengan soal kepentingan, siapa yang memiliki, pengaruh masyarakat yang bagaimana yang akhirnya mewarnai pemberitaan. Ini akhirnya media menjadi rentan artinya kritis dengan bias-bias. Media itu dependen artinya media kalau tidak ada hubungan satu sama lain diantara 3 pelaku tadi maka kommas / media yang dihasilkan itu akan lost control. Contoh : sifat media, liputan 6 ingin mengatakan ini gelas, wujud obyektifnya gelas, tetapi dengan pemberitaan bahwa gelas ini diminum oleh Bp. Harto maka setiap orang yang melihat pemberitaan itu tidak lagi melihat hal itu adalah gelas tetapi gelas yang diminum presiden, belum lagi tafsiran disana yang mengatakan gelas yang diminum presiden itu bertuah, atau di tempat lain mengatakan bahwa gelas itu dipecahkan saja, dll. Contoh diatas adalah hal diluar kontrol pembuat media (praktisi media). Kalau disini tidak ada hubungan dalam hal ini tidak ada pemerintah yang mengatur yang menjaga kepentingan publik dan tidak ada peneliti yang mencoba untuk secara obyektif itu merefleksikan keadaan-keadaan sosial masyarakatnya maka itu akan amburadul / chaos / kacau meskipun didalam media itu sendiri tidak kacau, tetapi ditafsirkan / diinterpretasikan sebagai yang kacau oleh orang lain, maka disana ada konflik yaitu : pentingnya media, adalah seberapa penting media itu dihasilkan, misal media itu mau independen atau dependen :

- Referensi kepentingan didalamnya bagaimana, artinya siapa saja yang mengelilingi media itu , yang menghasilkan media itu dan mempunyai kepentingan apa saja disana.
- Implikasi sosial dari tehnologi. Ternyata tehnologi tidak diperhitungkan didalam kommas padahal tehnologi sangat penting sekali dalam pembuatan media.

Kesimpulan :
1. Studi komunikasi massa adalah usaha eksternal (yang selalu dipengaruhi oleh pihak-pihak eksternal) dan membuka asimilasi baru tetapi hal ini harus diuji.

2. Media adalah sebuah produk atau indikator perkembangan politik jangka panjang dari sebuah masyarakat.

3. Media itu sebagai sumber pengetahuan dan pengertian sebuah sejarah yang sedang berlangsung.

4. Inti masalah adalah pesan dan akibat yang disampaikan oelh media massa.

5. Perhitungan akibat ini dapat dibantu apabila setiap orang dapat mengerti secara imaginatif tentang waktu, budaya dan masyarakat yang dialami.

Label:

Apa Itu KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi (Tubbs, Moss:1996).
Komunikasi antar budaya memiliki akarnya dalam bahasa (khususnya sosiolinguistik), sosiologi, antropologi budaya, dan psikologi. Dari keempat disiplin ilmu tersebut, psikologi menjadi disiplin acuan utama komunikasi lintas budaya, khususnya psikologi lintas budaya. Pertumbuhan komunikasi antar budaya dalam dunia bisnis memiliki tempat yang utama, terutama perusahaan – perusahaan yang melakukan ekspansi pasar ke luar negaranya notabene negara – negara yang ditujunya memiliki aneka ragam budaya. Selain itu, makin banyak orang yang bepergian ke luar negeri dengan beragam kepentingan mulai dari melakukan perjalanan bisnis, liburan, mengikuti pendidikan lanjutan, baik yang sifatnya sementara maupun dengan tujuan untuk menetap selamanya.Satelit komunikasi telah membawa dunia menjadi semakin dekat, kita dapat menyaksikan beragam peristiwa yang terjadi dalam belahan dunia,baik melalui layar televisi, surat kabar, majalah, dan media on line. Melalui teknologi komunikasi dan informasi, jarak geografis bukan halangan lagi kita untuk melihat ragam peristiwa yang terjadi di belahan dunia.
McLuhan (dalam Infante et.al, 1990 : 371) menyatakan bahwa dunia saat ini telah menjadi “Global Village” yang mana kita mengetahui orang dan peristiwa yang terjadi di negara lain hampir sama seperti layaknya seorang warga negara dalam sebuah desa kecil yang menjadi tetangga negara – negara lainnya.Perubahan sosial adalah hal lain yang berpengaruh dalam komunikasi antar budaya adalah dengan makin banyaknya perayaan - perayaaan budaya sebuah etnis dalam sebuah negara. Perbedaan budaya dalam sebuah negara menciptakan keanekaragaman pengalaman, nilai, dan cara memandang dunia. Keanekaragaman tersebut menciptakan pola – pola komunikasi yang sama di antara anggota – anggota yang memiliki latar belakang sama dan mempengaruhi komunikasi di antara anggota – anggota daerah dan etnis yang berbeda.Perusahaan – perusahaan yang memiliki cabangnya di luar negeri, tentunya merupakan syarat mutlak bagi para karyawannya untuk memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai situasi dan kondisi budaya yang akan dihadapinya (intercultural competence), salah – salah jika mereka gagal berkomunikasi dengan budaya yang dihadapinya, perusahaan hanya akan bertahan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Gudykunst and Kim (2003:17) mengkonsepkan fenmena komunikasi antar budaya sebagai “...

sebuah transaksional, proses simbolik yang mencakup pertalian antar individu dari latar belakang budaya yang berbeda.” Kata kuncinya adalah proses. Dalam wacana orang Swedia istilah kulturmöte (literally cultural encounter) seringkali diartikan pada beberapa singgungan (atau pertentangan) antar budaya (seperti, dalam literatur, gaya komunikasi, gaya manajemen, adat istiadat, dan orientasi nilai). Namun demikian, beberapa pertemuan biasa dianalisis tanpa mempertimbangkan pada karakter prosesnya. Komunikasi antar budaya seharusnya, dapat dipandang dan dianalisa sebagai sebuah proses yang kompleks, bukan sekedar sebuah pertemuan. Lebih lanjut, komunikasi antar budaya, oleh beberapa ilmuwan sosial dilihat sebagai sebuah disiplin akademik – data dikatakan, satu cabang dari ilmu komunikasi, berlabuh dalam karakteristik ontologinya, epistemiologi dan asumsi – asumsi aksilogi. Pada saat yang bersamaan, komunikasi antar budaya adalah sebuah lingkup studi yang berhubungan dengan berbagai disi[lin ilmu lainnya (seperti psikologi, psikologi sosial, sosiologi, pendidikan, studi media, antropologi budaya dan manajemen). Bagi ilmu – ilmu tersebut, komunikasi antar budaya dipandang sebagai sebuah objek studi atau sebuah permasalahan dalam bidang disiplin ilmu – ilmu tersebut[1]. Damen[2] (1987: 23) mendefinisikan komunikasi komunikasi antar budaya sebagai “tindakan – tindakan komunikasi yang dilakukan oleh individu – individu yang diidentifikasikan dengan kelompok – kelompok yang menampilkan variasi antar kelompok dalam bentuk pertukaran sosial dan budaya. Pertukaran bentuk, ekspresi individu, adalah variabel – variabel utama dalam tujuan, tatakrama, cara, dan arti – arti yang mana proses komunikatif memberikan efek. Komunikasi antar budaya, Lustig and Koester’s menyatakan (2003: 49-51), adalah sebuah “proses simbolik yang mana orang dari dari budaya – budaya yang berbeda mneciptakan pertukaran arti – arti”. Hal tersebut terjadi “ketika perbedaan – perbedaan budaya yang besar dan penting menciptakan interpretasi dan harapan – harapan yang tidak sama mengenai bagaimana berkomunikasi secara baik”. Jandt (2004: 4) mengatakan komunikasi antar budaya tidak hanya komunkasi antar individu tapi juga di antara “kelompok – kelompok dengan identifikasi budaya yang tersebar’. Ringkasnya, komunikasi antar budaya menjelaskan interaksi antar individu dan kelompok – kelompok yang memiliki persepsi yang berbeda dalam perilaku komunikasi dan perbedaan dalam interpretasi. Beberapa studi mengenai komunikasi antar budaya menguji apa yang terjadi dalam kontak dan interaksi antar budaya ketika proses komunikasi mencakup orang – orang yang secara budaya tersebar (Samovar & Porter 1997). Sebuah permasalahan yang sama dalam komunikasi antar budaya muncul “ketika orang – orang yang menjelaskan dirinya sebagai kelompok yang berbangsa dan beretnis sama tidak mau melakukan pertukaran ide – ide mengenai bagaimana menunjukkan identitas mereka dan tidak menyetujui tentang norma – norma untuk interaksi” (Collier 1997: 43). Untuk mencapai komunikasi antar budaya yang efektif, individu seharusnya mengembangkan kompetensi antar budaya; merujuk pada keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai komunikasi antar budaya yang efektif Jandt (1998, 2004) mengidentifikasikan empat keterampilan sebagai bagian dari kompetensi antar budaya, yaitu personality strength, communication skills, psychological adjustment and cultural awareness. Tidak dapat diragukan bahwa kompetensi antar budaya adalah sebuah hal yang sangat penting saat ini. Pendatang sementara secara kolektif disebut sebagai sojourners atau biasa kita kenal dengan istilah ekspatriat, yaitu sekelompok orang asing (stranger) yang tinggal dalam sebuah negara yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan negara tempat mereka berasal.Oberg (1960) menggunakan istilah sojourners untuk mengindikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dari pembukaan lingkungan yang tidak dikenal. Kesulitan yang dialami oleh sojourners tidak sama. Beberapa variabel utama mencakup jarak antara budaya tempat mereka berasal dengan budaya tempat pribumi, jenis keterlibatan, lamanya kontak, dan status pendatang dalam sebuah negara (cf. Bochner, 1982)Berdasarkan hasil beberapa penelitian mengatakan bahwa tinggal di negara orang lain tidak secara otomatis menggiring pada sikap positif terhadap negara tersebut. Bukti dalam penelitian seringkali muncul yang negatifnya dibandingkan dengan yang positifnya selama tinggal di negara orang lain, setidaknya di kalangan pelajar (Stroeb, Lenkert, & Jonas, 1988)
Tujuan Komunikasi Antar Budaya adalah :
• Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi
• Mengkomunikasi antar orang yang berbeda budaya
• Mengidentifikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dalam komunikasi
• Membantu mengatasi masalah komunikasiyang disebabkan oleh perbedaan budaya
• Meningkatan ketrampilan verbal dan non verbal dalam komunikasi
• Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif
Ada beberapa alasan mengapa perlunya komunikasi antar budaya, antara lain: a) membuka diri memperluas pergaulan; b) meningkatkan kesadaran diri; c) etika/etis; d) mendorong perdamaian dan meredam konflik; e) demografis; f) ekonomi; g) menghadapi teknologi komunikasi; dan h) menghadapi era globalisasi. (Alo Liliweri, 2003). Komunikasi antar budaya menurut Samovar dan Porter merupakan komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya suku bangsa, etnik, dan ras, atau kelas sosial. Komunikasi antar budaya ini dapat dilakukan dengan negosiasi, pertukaran simbol, sebagai pembimbing perilaku budaya, untuk menujukkan fungsi sebuah kelompok. Dengan pemahaman mengenai komunikasi antar budaya dan bagaimana komunikasi dapat dilakukan, maka kita dapat melihat bagaimana komunikasi dapat mewujudkan perdamaian dan meredam konflik di tengah-tengah masyarakat. Dengan komunikasi yang intens kita dapat memahami akar permasalahan sebuah konflik, membatasi dan mengurangi kesalahpahaman, komunikasi dapat mengurangi eskalasi konflik sosial. Menurut Charles E Snare bahwa usaha meredam konflik dan mendorong terciptanya perdamaian tergantung bagaimana cara kita mendefinisikan situasi orang lain agar kita dapat mencapai perdamaian dan kerjasama. Dalam berbagai kasus politik E Snare mengatakan “Kita perlu mengerti bagaimana letak bingkai rujukan para aktor politik dan darimana pikiran mereka berasal”.
Jadi jelas dengan mempelajari komunikasi antar budaya berarti kita mempelajari (termasuk membanding) kebiasaan-kebiasaan setiap etnis, adat, agama, geografis dan kelas sosial di masyarakat kita. Dengan pemahaman tersebut kita mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan komunikasi antar budaya, guna menyelesaikan konflik melalui dialog yang baik antara lain dengan identifikasi perspektif budaya.

Label:

Pertumbuhan Tekhnologi Internet

Pertumbuhan teknologi internet memberikan kesempatan untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan tinggi, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika kita membangun sistem pendukung distance learning menggunakan teknologi internet atau web, dan juga perlu kita pertimbangkan tentang Open Source yang diimplementasikan untuk membuat sistem dengan biaya rendah tanpa menurunkan performansinya dan keandalannya. Sejalan dengan kemajuan teknologi jaringan dan perkembangan internet, memungkinkan penerapan teknologi ini di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan atau latihan.
Di masa datang penerapan teknologi internet di bidang pendidikan dan latihan akan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja. Pada paper ini dibahas hal-hal yang diperlukan dalam penerapan teknologi internet untuk bidang pendidikan.
Web merupakan salah satu tekonologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e-Learning).
Secara umum aplikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

• Synchronous System
Aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, Video Conference, dsb.
• Asynchronous System
Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.
Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai pendidikan tinggi atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan menggunakan sistem synchronous atau asynchronous, namun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan untuk menghasilkan suatu sistem yang efektif karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Dibeberapa negara yang sudah maju dengan kondisi infrastruktur jaringan kecepatan tinggi akan sangat memungkinkan penerapan teknologi multimedia secara waktu nyata seperti video conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untuk kondisi umum di Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas akan mengalami hambatan dan menjadi tidak efektif. Namun demikian walaupun tanpa teknologi multimedia tersebut, sebenarnya dengan kondisi jaringan internet yang ada sekarang di Indonesia sangat memungkinkan, terutama dengan menggunakan sistem asynchronous ataupun dengan menggunakan sistem synchronous seperti chatting yang disesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan yang akan dikembangkan.

Label:

Menjadi Seorang Pemimpin?!!!! Why Not???

Seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam kesederhanaan, pengabdian, pengurbanan diri, kepatuhan pada peraturan-peraturan serta kebiasaan kerja keras. Biasanya seorang pemimpin akan menjadi risih bila menjadi jauh lebih sejahtera dari pendukungnya atau bila ia melanggar berbagai aturan. Ia juga mengembangkan budaya dimana, masyarakat menilai tinggi seorang pemimpin karena karya dan pengabdiannya namun bukan karena statusnya semata-mata. Baginya, seorang pemimpin sejati tidak bisa tidak harus merupakan seorang pemimpin yang melayani.
Seorang pemimpin dibutuhkan dalam suatu kelompok karena Pertama, kepemimpinan merupakan suatu gejala universal dalam hidup manusia bahkan pada hewan (Bass, 1990) Kedua, berdasarkan pengamatan sederhana saja dapat kita temukan suatu kenyataan bahwa tidak ada suatu masyarakat, gerakan, atau organisasi bahkan kelompok kecil yang akan mencapai hasil tanpa adanya pemimpin. Selanjutnya, dari pengamatan pribadi, saya yakin bahwa selama hidup kita tidak pernah lepas dari pimpinan orang lain. Juga kita tidak pernah terbebas dari kewajiban memimpin orang lain dan diri sendiri. Akhirnya, saya juga mendapatkan kesimpulan setelah berkecimpung dalam dunia pembinaan kader selama sepuluh tahun bahwa, di dunia ketiga dirasakan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, untuk membina dan menyiapkan pemimpin yang mau melayani komunitasnya.

Cara – cara kepemimpinan yang berlaku secara umum, yaitu :

1. Memberikan teladan-teladan untuk perilaku dan sikap yang ia ingin hadir dan menjadi bagian utama dari hidup pengikutnya. Jadi ia tidak memaksa orang untuk mengambil alih suatu perilaku atau memaksa dengan berbagai aturan hal-hal yang ia inginkan. Ia memberikan ilham melalui demonstrasi model, pemberian teladan dan penentuan batas-batas perilaku dengan melaksanakannya sendiri.
2. Bekerja dalam kerangka pikir waktu yang panjang. Ia tidak mengharapkan hasil spektakuler terlalu cepat karena ia menyadari bahwa untuk menggerakkan dan mentransformasi orang diperlukan waktu yang panjang dan proses yang sinambung.
3. Melakukan suatu interaksi atau komunikasi yang bersifat dua arah. Ia bahkan tidak berkebaratan bila pendukungnya berbicara satu sama lain tanpa melibatkannya.
4. Dapat hidup di tengah kepelbagaian pendapat, bahkan ia merasa tidak nyaman bila pendapat, paradigma, dan gaya kerja hanyalah sejenis saja.
5. Memberikan kepercayaan dan wewenang pada pengikutnya. Ia memiliki gambaran positif dan optimis tentang mereka. Ia memberdayakan mereka melalui sharing pengetahuan, skil dan perspektif.
6. Menggunakan persuasi dan logika untuk mempengaruhi orang selain peneladanan.
7. Tidak berupaya menjadi pahlawan, namun menciptakan dan melahirkan pahlawan-pahlawan.
8. Mengerjakan banyak hal dan juga menghindar dari berbagai hal yang orang lain dapat lakukan.
Kelebihan Dan Kekurangan Seorang Pemimpin :
1. Satu-satunya kualitas pemimpin yang dibutuhkan adalah kharisma
2. Pemimpin tidak pernah salah
3. Kepemimpinan harus selalu konsisten
4. Pemimpin harus selalu tahu sebelumnya tujuan apa yang mau dicapai
5. Lebih tegang memimpin daripada mengikuti
6. Pemimpin harus selalu dapat mengerjakan pekerjaan anak buah
7. Pemimpin dalam satu situasi juga harus mampu memimpin dalam situasi-situasi lainnya
8. Kepemimpinan adalah kesempatan yang hanya diberikan pada mereka yang mendapatkan dukungan dari "pihak atas"
9. Pengikut tidak mau dimanipulasi
10. Kepemimpinan adalah yang terjadi secara kebetulan karena keberhasilan atau kegagalan kelompok ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar kelompok

Label: